Total Tayangan Halaman

Rabu, 18 Januari 2012

Bukan Septemberku


Bukanlah aku jika sampai saat ini masih merasa kesulitan untuk menghapuskan semua memori maya yang sebenarnya tak pernah nyata itu. Tapi hingga kini aku masih merasakan kamu adalah orang yang berbeda, meski tak lagi punya cukup rasa untuk mengingatmu yang kini telah bersamanya.

Kau yang dulu sempat bersamaku sekejap saja, bahkan tanpa kenyataan yang menyampuli kebersamaan kita. Kita dekat, tapi selalu terpaut cukup jauh. Satu meter bukanlah hanya satu meter atau sehasta, satu meter diantara kita bisa jadi seperti jarak antara bumi dan matahari, berjuta-juta kilometer yang menyulitkanku dalam menuliskan nominalnya secara tepat disini.

Cerita pendek yang kukarang berdasarkan kisah tentangmu itu tidaklah pernah berarti bahwa aku masih menyimpan sekotak rasa untukmu, yang keberadaannya masih indah di dalam tanah hatiku. Tapi hanya karena aku tidak ingin melupakan kebersamaan maya itu. Saat kau dan aku bersama menikmati rasa indahnya sepasang remaja yang sedang terjatuh dalam lubang cinta yang tak cukup dalam dan tak pernah diungkapkan.

Kamu bukanlah orang yang kuimpikan, tapi itulah sebabnya kehadiranmu memberiku seuntai kenangan bersama ilmu yang tak dapat dinilai harganya. Ilmu tentang kehidupan dan semua hal yang memberatkan. Saat September kau kehilangan seseorang yang kau cintai dan aku tak bisa menghiburmu. Tapi hanya terdiam dari balik meja di dalam kelas dan mencoba menangis untuk merasakan penderitaanmu. Hanya mengharapkan palsu yang bisa membawaku sekedar kembali menemuimu waktu itu.

Sekarang kau telah bahagia bersamanya, aku juga telah bahagia disini sendirian. Aku lebih bahagia dibandingkan saat bersamamu, meski kau memberikanku pahit manis letihnya rasa indah. Terimakasih, selamat berdua bersama kekasih barumu. Aku hanya masa lalu yang tak patut diingat lagi.

N.

Salam rindu,
Gadis kecil berkerudung,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar