Total Tayangan Halaman

Sabtu, 21 Januari 2012

Sudut Hidup Hati yang Mati

Sebenarnya sudah beberapa lama aku merasa kamu berubah. Sejak? Entahlah aku tak dapat mengingatnya dengan pasti. Yang aku tahu ada jarak diantara kita. Yang membuatku merasa ada kejanggalan diantara kita. Ada jarak dan batas semu yang membuat satu meter jadi jarak bumi ke matahari. Ada hal yang berat terucap dari ujung bibir, terkatup terhenti turun hingga tertarik oleh gaya tarik bumi.

Kita dekat, tapi jauh. Sejauh angan tak bersalah yang membuat kejauhan itu lebih bermakna. Kejauhan yang tak bisa disalahkan kepada siapapun. Kejauhan yang kita ciptakan sendiri tanpa mengerti bagaimana tahap-tahap pembuatannya dan bagaimana efek sampingnya.

Detik akan jadi saksi semuanya. Mungkin saat jarak akan mengubah keadaan ini. Saat jarak jadi saksi bisu penyebab adanya kejauhan itu.  Saat jarak bisa menjelaskan kesalahan kita sebelum kedatangannya.

Hei kamu.
Kumohon kembalikan sikapmu yang dulu.
Aku memang tidak tersiksa dengan kamu yang sekarang, sehelai senyumanmu sudah bisa menghanyutkan seluruh emosi tak berguna yang meluap membanjiri hati. Tapi, aku akan lebih bersyukur jika kau berubah dan memanfaatkan ketiadaan jarak sebelum ia datang sebentar lagi.

Kamu.
Sudut yang hidup dari hatiku yang telah mati.

210112
Gadis Penulis Amatiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar