Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Januari 2012

Goresan Tak Beralamat

Hai Tuhan, kali ini aku mencoba menggores tulisan untuk-Mu. Engkau sangat berbeda, sebenarnya tanpa tulisan ini kuketik ataupun kutulis, Engkau akan tetap tahu. Engkau tahu apa yang aku pikirkan bukan? Dan aku harap Engkau selalu hadir dalam setiap langkah hidupku.

Kau tiupkan nafasku ke dunia, kau kirimkan segudang cinta untuk rasa yang membutuhkan. Kau sempurna, Kau gading yang tak retak. Bahkan Kau kirimkan orang yang mencintaiku, selalu menjagaku sejak aku mulai bisa meniupkan nafas dan menghirup hawa dunia yang kurasa tak akan menjadi indah tanpaMu.

Kau juga sangat baik, Kau berikan sosok adam yang mencintaiku, kelak saat aku mulai bisa menata diri dalam suatu rumah tangga yang halal, aku janji, aku akan mencoba mencintainya sepenuh hatiku karena Engkau.

Kau Maha Pemurah dan Maha Pemaaf, kau maafkan segala kesalahan dan khilafku yang sebenarnya sudah bertumpuk-tumpuk karena aku menyiakan Engkau yang telah memberiku segala kenikmatan.

Tuhan, aku tidak akan mungkin memberikan surat kepada Engkau, seperti yang bisa aku lakukan pada manusia. Tapi aku yakin, Engkau Maha Tahu dan pasti tahu jikalau aku membuatkan sebuah surat cinta tak berharga untukMu. Memang apapun yang kulakukan sebenarnya tak akan pernah ada harganya jikalau itu bukan karenaMu Tuhan.

Aku harap Engkau selalu ada di sini Tuhan, mendekapku dalam kesepian saat aku berada dalam kamar kos ketika tak ada lagi tangan halus ibuku. Aku harap engkau selalu tersenyum ketika aku mulai mencoba menyajikan apapun yang Kau kehendaki. Aku selalu harap aku bisa menjadi apa yang engkau pinta, Tuhan. Tanpa kesalahan. Tapi aku sadar aku manusia, hanya manusia yang selalu mencoba untuk mencintaiMu dan memberikan yang terbaik untukMu.

Jikalau aku bisa menjadi yang terbaik untukMu, Kau akan menjadikanku golongan yang baik bukan?

Aku mencintaimu, Tuhan Allahku. Segala cintaku kepada siapapun karena Engkau…


Manusia Malang,
Henydria


Tidak ada komentar:

Posting Komentar